Jumat, 12 Juni 2015

4 Alasan Kenapa Membandingkan Diri Justru Jadi Cara Terbaik yang Mendorongmu Meraih Mimpi

Kebanyakan orang menilai bahwa membanding-bandingkan itu bukan sifat yang terpuji. kadang juga dianggap bisa merendahkan harga diri seseorang. Sudahlah, gak usah membandingkan diri. Syukuri saja apa yang dimiliki. Padahal ada manfaat lain dari kebiasaan yang satu ini.
Di sini, Hipwee akan membicarakan tentang melihat perbandingan antara diri kita dan orang lain dari sisi yang positif. Ternyata banyak hal yang kita dapat jika membandingkan diri dengan orang lain. Yuk cari tahu!


Terlalu Cepat Untuk Mengatakan “Aku Menyerah!”, Lihatlah Orang yang Tak Kenal Kata Menyerah Memperjuangkan Kesuksesannya.

CEO Snapchat, Evan Spiegel. Pengusaha muda yang sukses.
CEO Snapchat, Evan Spiegel. Pengusaha muda yang sukses. via blogs.ubc.ca
Kadang kita punya energi yang sangat banyak untuk membakar semangat menjadi seseorang yang sukses dalam hidup. Tapi, ada kalanya semangat itu mulai melemah. Salah satu cara menghidupkan semangat itu lagi adalah dengan membandingkan diri kita dengan orang yang sukses yang menjadi idola kita. Jangan hanya memandang membandingkan diri itu selalu negatif, semua tergantung dari sisi mana kita melihatnya.
Membandingkan diri bukan berarti membuat kita rendah diri. Lihatlah secara positif dan jadikan dia sebagai pemacu semangat kita meraih kesuksesan. Misalnya, teman kita meraih kesuksesannya, jangan hanya memuji kesuksesannya, tapi belajarlah dari pengalaman kesuksesannya dan capai kesuksesan kita sendiri dan lampaui kesuksesannya.


Prestasi Bukan Sebuah Kebetulan, Tapi Dia Dihasilkan Dari Kerja Keras. Coba Belajar Dari Mereka yang Pantang Menyerah Mendapatkannya.

Laura Trott adalah pemenang medali emas untuk cabang sepeda di Olimpiade London.
Laura Trott adalah pemenang medali emas untuk cabang sepeda di Olimpiade London. via www.mirror.co.uk
“Dia menang olimpiade olahraga, dia menang lomba esai, dia dapat IPK 3.9.” Lihatlah dia saja bisa mendapatkan prestasi itu, kenapa kita tidak? Coba cerna baik-baik dan tanyakan pada diri sendiri. Semua itu tergantung usaha kita untuk mencapainya. Dia mendapatkannya juga tidak mudah, banyak pengorbanan dan perjuangan yang tak kenal henti.
Selain kita bisa meniru perjalanan prestasi mereka, kita juga bisa belajar dari kegagalan mereka. Dengan belajar dari kesalahan atau kegagalan mereka, kita bisa belajar dan menyusun strategi untuk sekadar menyamai prestasi mereka atau bahkan mencapai prestasi yang lebih gemilang. Tidak ada yang tak mungkin di dunia kalau kita memanfaatkan kesempatan dengan baik dan berusaha keras.


Kemandirian Memang Berat Pada Awalnya, Walaupun Begitu Nyatanya Mereka Bisa Melakukannya. Karena Mereka Percaya Bahwa Ini Adalah Proses yang Harus Dilalui.

Bekerja sambil kuliah adalah simbol kemandirian
Bekerja sambil kuliah adalah simbol kemandirian via entrepreneurscreativeedge.com
Orang yang punya kemandirian tinggi sering dikenal sebagai pribadi yang berprinsip pantang menyerah. Semakin kita punya tingkat kemandirian yang tinggi, semakin dekat kita pada kesuksesan. Kenapa bisa begitu? Orang yang mandiri cenderung pandai memanfaatkan waktu dan peluang, pemberani, dan pekerja keras.
Kalau kita lupa menjadi mandiri, bandingkan diri dengan orang yang kita nilai mandiri juga bisa membantu mengatasinya. Misalnya, teman sepermainan kita bisa menghasilkan uang sendiri bahkan membiayai kebutuhan bulanan sendiri, sedangkan kita masih mengandalkan kiriman orang tua. Bahkan kalau kecobohan kita mengatur keuangan bulanan yang mengakhibatkan pengeluaran melonjak, kita masih dengan santai meminta kiriman tambahan. Coba, keluar dari zona nyaman dan bersiap berdiri di kaki sendiri.


Barang Mewah Mungkin Memberi Kebangga Tersendiri, Tapi Lihatlah Orang yang Tak Seberuntung Kita Berjuang Untuk Hidupnya.

Jangan selalu melihat ke atas
Jangan selalu melihat ke atas via www.capitalotc.com
Berbangga mempunyai barang-barang mewah nan mahal menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Tak selamanya selalu melihat keatas,  coba sesekali lihat kebawah. Tak selamanya membandingkan dengan seseorang diatas kita itu bermanfaat untuk kehidupan, coba lihat kebawah yang ternyata banyak orang yang tak seberuntung kita.
Sudah punya mobil sport 2 masih punya keinginan untuk punya 1 lagi karena teman di club mobil rata-rata punya 3 mobil sport. Lihatlah perjuangan James Robertson karena mobilnya rusak, dia terpaksa harus berjalan sejauh 33 km selama sepuluh tahun. Bersyukurlan pada apa yang kita punya sekarang, jangan karena salah membandingkan diri, kita jadi tak bersyukur dengan keadaan kita dan mementingkan gengsi semata.


Membandingkan diri dengan orang lain ternyata tak seburuk yang kita pikir ‘kan? Kadang kita memerlukannya untuk mengingatkan kita akan rasa syukur dan semangat mencapai tujuan hidup kita. gunakan perbandingannya untuk hal-hal yang positif, jangan malah membuat kita menjadi pribadi yang tak pandai bersyukur dan tinggi hati.

Kamu Berhak Punya Mimpi-mimpi Gila. Yakinlah Kamu Bisa Mewujudkannya Asalkan Mau Terus Berusaha

A: “Yogie, kok ayah lihat kamu gak daftar kuliah? Mau kuliah gak sih?”
Y: “Sengaja, Yah. Kan sudah Yogie bilang mau konsen di band.”
A: “Terus nanti anak istri kamu mau di kasih makan apa? Ayah yang kuliah dan kerjanya jelas saja banting tulang kok buat biayain keluarga ini.”
Y: “Enggak ah. Aku sudah yakin kok, doain saja biar berhasil. Pasti bisa kok, anak band juga banyak yang kaya.”
A: “Halah mimpimu itu terlalu gila. Itu yang pada bikin band juga ujung-ujungnya gagal, mau nambah daftar orang yang gagal sama band-nya?”
Y: xxxxxx
Ya, mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri sepenggal perdebatan seperti ilustrasi di atas. Perbantahan tentang mimpi dan cita-cita dengan orang lain adalah sesuatu yang lumrah terjadi. Sebagai nahkoda kehidupan, kamu sebetulnya sudah tahu kemana kapal akan berlayar. Sayangnya dalam perjalanan, ada banyak ‘navigasi’ tambahan yang membuat kita harus memperjuangkan arah yang diyakini benar.
Mungkin kamu adalah anak dari seorang dokter sukses yang memang sejak kecil digadang-gadang untuk menggantikan ayahmu kelak. Berbagai kursus yang berurusan dengan ilmu eksak juga telah orangtuamu persiapkan. Mereka mengharapkan jika kelak kamu bisa menekuni profesi yang sama. Mengobati orang dan meneruskan klinik yang dibangun sebelumnya.
Tapi kamu memelihara angan-angan yang jauh lebih ‘liar’. Daripada harus bergulat dengan penyakit orang, kamu lebih suka membayangkan menjadi pianis kelas dunia. Membuat pertunjukkan music klasik di The House Of Opera adalah salah satu misi gila yang ingin kamu wujudkan sesegera mungkin. Perbenturan pun terjadi. Kamu mulai resah dengan segala mimpi yang telah diyakini.

Setiap orang berhak punya cita-cita yang tak biasa. Kamu hanya harus gigih merawat mimpi, meski orang lain menganggap keinginanmu terlalu gila.

mimpi gila dan besar
mimpi gila dan besar via www.playbuzz.com
Menuai senyum sinis atau tawa cemooh saat menceritakan mimpimu menjadi hal yang biasa kamu alami. Sejak kecil, kamu memang memiliki cita-cita yang tidak biasa dibandingkan dengan teman sebaya. Jika pada umumnya anak-anak lain memiliki khayalan untuk menjadi dokter, pilot, atau mungkin polisi kamu justru bermimpi membangun galeri lukis terkenal yang banyak dikunjungi seniman kelas dunia.
Terkesan muluk dan jauh dari limpahan uang adalah alasan kenapa pada umumnya orang-orang sekitar menentang inginmu tersebut. Mereka menilai bahwa keinginan untuk menjadi pelukis, pemahat patung, atau mungkin pemain musik klasik tidaklah menjanjikan secara finansial. Alih-alih mendukung semua khayal tersebut kamu justru diminta untuk menekuni profesi yang dianggap ‘aman-aman’ saja.
Mungkin bagi kedua orangtuamu masuk jurusan teknik atau ekonomi jauh lebih menjanjikan daripada berkutat dengan partitur musik. Tentu mereka tidak memiliki maksud apa-apa selain ingin melihatmu sukses. Namun tetap saja tenggelam dalam logaritma di jurusan teknik atau menghitung laba rugi di jurusan akuntansi bukanlah bagian dari dirimu. Kamu adalah orang sejak kecil sudah menyukai musik, lebih dari apapun di dunia ini.
Kamu adalah seorang yang lahir dengan mimpi besar. Ada banyak rencana yang sudah kamu persiapkan untuk mewujudkan mimpi itu. Sepenggal kisah sukses orang lain pun turut menjadi menginspirasimu untuk menyusul keberhasilan mereka. Kamu mengeraskan kepala dan bertekad berlari mengukir kemenangan yang didamba.

Kamu mungkin harus menutup rapat telinga. Yakinkan dirimu sendiri meski orang lain menilai ikhtiar yang kamu lakukan akan berakhir sia-sia.

orang meragukan usahamu
orang meragukan usahamu via imgkid.com
Karena tahu kalau inginmu itu adalah sesuatu yang besar, melakukan berbagai usaha tidak pernah alpa kamu lakukan. Bagi kamu yang saat ini mau menjadi penulis terkenal, mengikuti berbagai kompetisi menulis atau workshop yang bisa mengembangkan kemampuanmu kerap diikuti. Kamu juga rajin membaca buku-buku yang rasanya cocok menjadi referensi. Tidak gentar dan terus mau berusaha menjadi agenda hidupmu sehari-hari.
Begitupun buat kamu yang saat ini sedang berusaha meniti usaha membesarkan band yang sudah sekian lama kamu dirikan bersama teman. Mengirim demo ke berbagai label rekaman dan tekun berlatih juga tak pernah absen dilakukan. Tidak letih memperbaiki kualitas bermusik adalah bagian dari perjuangan yang sedang mati-matian kamu lakukan.
Nada-nada sumbang yang mengalir dari orang sekitar memang tak kerap kali kamu dengar. Buat mereka tetesan keringat dan air mata tidak akan berakhir pada keberhasilan yang diingin. Kamu hanya memperjuangkan sesuatu yang sia-sia. Sesekali dengan lantang mereka yang menyuarakan kamu untuk berhenti saja. Kamu disarankan untuk membanting stir mengejar cita-cita yang lebih mudah untuk diraih.

Kesuksesan pasti datang sepaket dengan hambatan. Kamu tak boleh cepat menyerah saat berbagai kesulitan menghadang.

kesulitanm membuatmu ragu
kesulitanm membuatmu ragu via pixshark.com
Pada awalnya kamu masih memiliki energi yang besar untuk menghadang berbagai aral dan komentar miring orang. Tapi di tengah perjalanan, bahan bakarmu mulai habis untuk terus bertahan. Berbagai kegagalan yang menyambutmu di awal kamu pahami sebagai bentuk tidak merestuinya semesta terhadap perjuanganmu itu. Kamu berada di titik kehilangan semangat untuk terus berusaha.
Kalau dulu kamu selalu bersemangat mengirim berbagai contoh tulisan ke berbagai penerbit, kini semua karya itu lebih banyak bersamayam di laptop-mu. Tidak adanya panggilan dari label rekaman juga memadamkan api semangatmu untuk terus berlatih. Bahkan panggilan dari teman satu band untuk berlatih sering kamu tidak hiraukan. Dengan alasan kesibukan kamu sedang sibuk mencari harapan yang telah hilang.
Dalam titik terendah ini, sangat wajar rasanya bila kamu mempertanyakan arti perjuanganmu. Mungkinkah keinginan itu tidak sejalan dengan rencana Tuhan? Ataukah memang kamu tidak punya kemampuan sebesar untuk mewujudkannya. Di fase inilah ada sebuah tanya muncul:
Haruskah aku berjuang untuk menggapai mimpi ini?

Kemungkinan gagal tak seharusnya membuatmu tertekan. Toh orang-orang sukses di luar sana pasti pernah mencerap kegagalan sebelum meraih pencapaian.

Einstein pun gagal berkali-kali
Einstein pun gagal berkali-kali via www.funchap.com
Di sinilah kesabaran dan ketangguhanmu diuji. Ombak dan badai besar yang sedang kamu hadapi adalah sebagian kecil dari tantangan yang harus kamu hadapi. Mungkin kini kamu belum juga menemui titik terang dari segala jatuh bangun sedang diupayakan. Namun bila kamu memilih untuk berhenti, bukankah itu pertanda kamu akan menemui gagal sepenuhnya?
Merasa letih dan juga jemu dalam memperjuangkan rencana hidup adalah hal yang wajar dirasakan oleh semua orang yang berjuang. Jauh sebelum kamu, para ilmuwan di bidangnya yang sering dibilang gila juga menemui berbagai kegagalan sebelum akhirnya temuannya berhasil dilakukan. Bahkan orang sejenius Einstein pun harus berulang kali melakukan perobaan demi menemukan rumus andalannya.
Pebisnis-pebisnis paling sukses di dunia pun juga pernah dihantam kesulitan yang bisa saja mengaramkan perjuangan mereka. Tapi mereka adalah orang tidak menyerahkan impiannya pada berbagai tantangan yang ada. Dengan tekad dan usaha yang terus dilakukan pada akhirnya perjuangan tersebut membuahkan hasil setimpal.

Tak ada perjuangan yang berakhir sia-sia. Selama mau terus berusaha, percayalah bahwa mimpimu kelak bisa jadi nyata.

mimpi besar = usaha besar
mimpi besar = usaha besar via imgkid.com
Mimpi yang gila memang mewajibkanmu untuk melakukan usaha yang tak kalah gilanya. Ketika orang lain memiliki keinginan umum dan bisa dengan lebih mudah untuk meraihnya, hal tersebut tidak berlaku untuk dirimu. Kamu harus mau lari marathon demi mewujudkan semua angan yang kamu inginkan.
Percayalah bahwa tidak ada satu pun peluh yang berakhir percuma. Dengan semangat yang kamu miliki suatu saat pasti kamu bisa mengecap keberhasilan yang sampai saat ini belum tergapai. Tuhan adalah pengatur sandiwara hidup yang sebaik-baiknya, mempersiapkan babak akhir yang tidak bisa ditebak oleh manusia.
Tetaplah berpegang pada pedoman mimpi yang memang kamu yakini. Berlarilah sejauh kakimu bisa melangkah. Berjuang tanpa mengenal batas akhir adalah rumusan keberhasilan yang wajib kamu kumandangkan di kepala saat rasa putus asa datang menyelinap. http://www.hipwee.com/motivasi/kamu-berhak-punya-mimpi-mimpi-gila-yakinlah-kamu-bisa-mewujudkannya-asalkan-mau-terus-berusaha/

Uang Memang Bukan Segalanya. Tapi, Cita-Cita Untuk Mapan Secara Finansial dan Meraih Kesuksesan Tetaplah Mulia

“Kalau gede nanti, aku mau jadi mapan, punya banyak uang!”
“Iiiih… Duit aja yang dipikirin!”
Kamu yang selalu memimpikan kondisi finansial yang mapan mungkin terbiasa dengan ledekan atau respons seperti ini. Keinginanmu untuk memiliki lebih banyak uang membuat keluarga atau teman dekat menaikkan alis. Mungkin mereka juga menyebutmu materialistis.
Padahal, justru cita-cita untuk hidup berkecukupan yang mampu melecut dirimu untuk selalu mengembangkan karakter. Agar tak menyerah saat tantangan datang, agar jeli melihat peluang.
Cita-citamu ini sebenarnya normal-normal saja. Ia bukanlah suatu dosa, justru api semangat yang bisa menjadikanmu sebaik-baiknya manusia.

Meski sangat menghargai uang, belum tentu kamu materialistis. Kamu hanya realistis.

Realistis
Realistis via www.wikinut.com
Hidup itu penuh cobaan dan tantangan. Ada harga yang harus dibayar untuk bertahan. Kebutuhan akan makan, tempat tinggal, sandang, dan pendidikan adalah kebutuhan pokok umat manusia, belum lagi berbagai kebutuhan sekunder yang tak mungkin bisa disebut satu-persatu.
Dan untuk mencukupi segala kebutuhan itu, kamu tahu, kamu memerlukan uang. Inilah yang justru melecutmu untuk selalu bekerja keras dan berhemat. Pemahaman bahwa uang itu penting menjadikanmu mampu meraih kebebasan finansial lebih cepat.

Menghargai uang juga tak membuatmu jadi orang jahat. Kamu tak serta-merta akan menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya

Takut miskin
Takut miskin via www.huffingtonpost.com
Selama ini kita selalu diberi pemahaman yang salah tentang uang. Mulai dari guru sampai orangtua selalu mengatakan dan menganggap bahwa cinta uang adalah salah. Bahkan seringkali mereka menganggap bahwa uang adalah sumber kejahatan. Karena uang, manusia rela mencuri, merampok, bahkan membunuh.
Padahal jika ditelisik lebih dalam, justru penyebab kejahatan adalah perasaan selalu kekurangan, bukan serta-merta uang. Karena selalu merasa kurang, segala hal haram dilakukan. Termasuk hal haram yang merugikan kemaslahatan banyak orang.
Ini tentu berlainan dengan semangat meraih kemapanan yang kamu punya. Perhatian pada uang justru membuatmu lebih keras bekerja, bukan menghalalkan segala cara. Tak pernah terpikirkan olehmu untuk mencuri atau menghilangkan nyawa orang lain demi menjadi kaya. Yang fokus kamu lakukan adalah memanfaatkan segala peluang kerja agar hidupmu nyaman nantinya.


Mungkin yang kamu inginkan bukanlah punya uang berjuta-juta. Hanya harta yang cukup untuk bisa membantu sesama

Menjadikan dunia tempat yang lebih baik
Menjadikan dunia tempat yang lebih baik via www.pinterest.com
Mungkin yang kamu inginkan bukanlah menjadi orang terkaya di dunia. Cukuplah bagimu memiliki gaji dan pendapatan tiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan kalau mungkin, memiliki sisa untuk ditabung lagi. Lebih bagus jika kamu memiliki sisa uang untuk membantu sesama.
Dengan punya lebih banyak harta, otomatis ada lebih banyak yang bisa kamu berikan pada orang lain yang sedang kesusahan. Misal, ada tetangga yang sakit namun mereka tak memiliki biaya untuk berobat, bukankah dengan adanya uang kamu bisa dengan mudah membantu mereka ketika kamu tak kekurangan harta?

Memang harta tidak dibawa mati. Namun jika wafat nanti, kamu ingin punya sesuatu untuk diwarisi

Meninggalkan warisan
Meninggalkan warisan via www.hemantlodha.com
Jangan sampai karena kesalahanmu semasa hidup membuat diri dan keluargamu menderita ketika kamu tinggalkan. Alih-alih meninggalkan dan mewariskan harta, kamu malah meninggalkan hutang dan belas kasihan orang.
Harta memang tak dapat dibawa mati. Namun harta yang digunakan untuk kebaikan tak akan terputus, dan semoga bisa memberatkan amal kebaikan kita di hari perhitungan nanti. Oleh karenanya, cita-cita untuk menjadi orang kaya bukanlah hal yang hina. Justru karenanya bisa membuat kita mulia di hadapan-Nya.


Ada hal-hal yang memang tak dapat dibeli dengan uang. Namun jika sudah mapan, kita bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang tercinta

Keluarga tercinta
Keluarga tercinta via www.thetimes.co.uk
Anggapan bahwa tak semua hal dapat dibeli dengan uang memang benar adanya. Contohnya adalah cinta dan kebahagiaan. Banyak orang yang memiliki banyak uang, namun tak bahagia dalam hidupnya. Jangan sampai kamu menjadi orang kaya seperti ini. Namun menjadi miskin juga tak jauh berbeda dengan menjadi orang kaya yang tak bahagia.
Bayangkan, tegakah jika anak kita merengek minta dibelikan sepatu baru karena sepatu yang lama sudah tak layak pakai, sementara kita tak mampu membelikannya? Bukankah hatimu akan mencelos karenanya? Tak mampu membahagiakan orang-orang tercinta kita. Oleh karenanya menjadi orang kaya dan memiliki banyak harta bukanlah sebuah dosa. Justru karenanya kita dapat membahagiakan orang-orang terdekat kita.

Dengan apa yang kita punya, kita bisa menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik dan menciptakan lebih banyak tawa

Lebih banyak tawa
Lebih banyak tawa via pixshark.com
Kamu bisa menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik dan nyaman untuk ditinggali jika memiliki banyak harta. Tempat ibadah di kampungmu sudah reyot dan terlihat seperti akan roboh? Sementara sumbangan di kotak amal tiap minggu tak cukup untuk memenuhi biaya renovasi, bukankah lebih baik menjadi orang kaya harta agar bisa menyumbang agar tempat ibadah di kampung bisa diperbaiki?
Atau mungkin ada sekolahan yang kondisisinya sudah mengenaskan sehingga membahayakan para siswanya, sementara pemerintah seakan buta dengan kondisi tersebut. Bukankah lebih baik jika kamu ikut ambil bagian demi terwujudnya pendidikan yang lebih baik, menjadikan bangsa ini lebih cerdas dan terdidik?

Cita-cita untuk mengikuti panggilan Illahi, dan memberangkatkan orang tercinta ke tanah suci juga semakin mudah diwujudkan ketika kamu sudah mapan

Memberangkatkan orang tercinta ke tanah suci
Memberangkatkan orang tercinta ke tanah suci
Bermimpi untuk pergi ke tanah suci, atau memberangkatkan orangtua tercinta pergi kesana mungkin adalah mimpimu. Hal tersebut mungkin adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membahagiakan orangtuamu sebelum mereka meninggalkan dunia ini. Bukankah suatu kebahagiaan dan kepuasan batin jika mampu memberangkatkan mereka ke tanah suci dengan keringat sendiri?

Jadi jangan khawatir cita-citamu menjadi kaya akan mengubahmu menjadi orang yang jahat pada sesama. Buktikanlah sebaliknya. Memiliki banyak uang bukanlah dosa — justru bisa menjadikanmu manusia yang hidupnya begitu berguna! :) http://www.hipwee.com/motivasi/uang-memang-bukan-segalanya-tapi-cita-cita-untuk-mapan-secara-finansial-dan-meraih-kesuksesan-tetaplah-mulia/

Jumat, 05 Juni 2015

Biografi Jack Ma - Orang Terkaya di China


Biografi Jack Ma, Orang Terkaya di China
Biografi Jack Ma - Orang Terkaya di China. From zero to hero, mungkin hanya ungkapan itu yang tepat disematkan untuk Jack Ma karena hanya butuh waktu semalam, ia ditasbihkan menjadi orang terkaya nomor satu di China atau negeri tirai bambu. ia dulu hanya seorang guru bahasa inggris di negeri tirai bambu ini kemudian berubah menjadi seorang milyarder nomor satu di negara tersebut dan masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia urutan 26 berkat usahanya yaitu Alibaba.com yang sukses dalam penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) pertama yang kemudian membawanya menjadi orang kaya baru. Sebelum mendirikan bisnisnya yaitu Alibaba.com , founder atau CEO dari alibaba.com ini dahulunya hanya seorang guru bahasa inggris. Dimana sebelum menjadi guru, ia sudah puluhan kali mendaftar pekerjaan namun selalu ditolak, ia mendaftar menjadi karyawan di KFC, namun dari 27 orang yang mandaftar hanya 26 yang diterima, dimana hanya ia satu-satunya yang tidak diterima. 30 perusahaan ia lamar namun semua perusahaan tersebut menolak lamarannya hal itulah yang membuat ia berubah haluan menjadi guru bahasa inggris dikarenakan ia fasih dalam berbahasa inggris selain bahasa mandarin.

Kehidupan Jack Ma Pendiri Alibaba.com
Jack Ma atau Ma Yun lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada tanggal 15 oktober 1964. Jack Ma tumbuh di lingkungan penduduk yang sederhana di Hangzhou pada 1980-an. Saat itu, China baru membuka diri terhadap bangsa barat. Semasa hidupnya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah. Ma ditolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian matematikanya yang tak begitu baik. Tapi Ma bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris.

Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangnya mengenai hidup. Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah. Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata `beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China dengan
seorang teman. Hanya dalam beberapa jam saja, dia menerima banyak surat elektronik (email) yang cukup membantunya membangun situs tersebut.

Mendirikan Alibaba.com
Kejadian itulah yang kemudian menjadi faktor pemicu berdirinya Alibaba Group empat tahun kemudian. Kini, alibaba merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart. Dia bahkan mengawali karirnya hanya sebagai guru bahasa Inggris. Meski demikian, perannya di Alibaba selalu menempati posisi strategis utama. Situs pertamanya, Alibaba.com, merupakan tempat pertama yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri. Perusahaannya juga mampu dengan cepat menarik para investor. Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China. Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.

Banyak pengusaha yang menjulukinya sebagai `Crazy Jack` karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Tak ada satupun yang yakin, Jack dapat mewujudkan seluruh ide bisnisnya tersebut. Dibandingkan berbicara soal kehebatan perusahaan, dia lebih senang membahas bagaimana Alibaba dapat membantu banyak konsumen, menciptakan lapangan kerja dan melayani masyarakat. Di AS, Ma menemukan mimpinya. Dia berkunjung ke Sillicon Valley melihat banyak mobil lalu lalang dan bangunan super megah. Di situlah dia menemukan semangat juangnya untuk menjadi pria sukses.


IPO Alibaba.com dan menjadi milyarder nomor satu di China
Pada Agustus 2014, Jack Ma sebenarnya telah menyandang gelar sebagai miliarder terkaya di China. Kala itu, harta Ma diprediksi akan meroket saat Alibaba melepas saham perdananya di AS. Benar saja, IPO yang digelar Alibaba di bursa saham New York akhir pekan lalu mencetak angka fantastis dan mencetak rekor dunia. Berkat nilai saham yang melonjak hingga 38 persen, harta kekayaan Ma kini bertambah hingga menjadi US$ 26,5 miliar. Dia menjadi orang terkaya di China dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia. Beberapa miliarder lain mengatakan, itu baru permulaan, harga saham Alibaba masih akan terus melesat dan mengucurkan pundi-pundi uang lebih banyak ke kantong Ma. Semangat di diri Ma, telah mengubah pria muda yang ditolak sekolah dan puluhan perusahaan menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.

Kamis, 04 Juni 2015

Biografi Susi Pudjiastuti - Menteri Kelautan Nyentrik


Biografi dari Susi Pudjiastuti
Nama wanita satu ini ramai dibicarakan oleh publik di Indonesia ketika ia di daulat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet kerja 2014-2019 oleh Presiden Joko Widodo. Selain terlihat nyentrik dan kontroversial, ia juga punya banyak pengalaman dalam bidang maritim serta berasal dari kalangan Professional sehingga presiden memilihnya. Susi Pudjiastuti begitulah ia dipanggil. Artikel kali ini akan membahas mengenai Profil dan Biografi dari Susi Pudjiastuti.  Telahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangadaran dengan nama lengkap Susi Pudjiastuti. Ia memiliki Ayah bernama Haji Ahmad Karlan serta ibu yang bernama Hajjah Suwuh Lasminah yang berasal dari Jawa Tengah. Keluarga dari Susi Pudjiastuti merupakan adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah.

Berhenti Sekolah dan Menjadi Pengusaha
Hal yang menarik dari Susi Pudjiastuti adalah ia hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah karena keputusannya untuk terjun kedua bisnis. Seputus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Karena hal ini, susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.

Mendirikan Maskapai SUSI AIR 
Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari setelah gempa tektonik dan tsunami Aceh melanda Aceh dan pantai barat Sumatera pada 26 Desember 2004, Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang berada di daerah terisolasi.

Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi. Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 32 pesawat Cessna Grand Caravan, 9 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 49 dan mengoperasikan 50 pesawat terbang beragam jenis. 
Kehidupan Pribadi Susi Pudjiastuti
Dalam kehidupan pribadinya, Susi Pudjiastuti sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan Christian von Strombeck. Dari pernikahan-pernikahannya, ia memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier. Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014. Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.

Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Saat pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato di kakinya bergambar Burung Phoenix  yang dalam mitologi kuno diartikan sebagai burung api abadi. Dibalik kontroversialnya,  Menteri Susi Pudjiastuti merupakan sosok yang tegas seperti keputusan tegasnya dalam memberantas pencurian ikan yang sering terjadi di wilayah perairan nusantara serta usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan selain itu ia juga sangat mahir dalam berbahasa inggris., sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia. Atas tindakannya ini, Susi mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.

Susi menerima banyak penghargaan antara lain :

  • Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
  • Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
  • Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
  • Metro TV Award for Economics-2006,
  • Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
  • Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
  • Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
  • Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
  • Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC, 2011
  • Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
Pada tahun 2008 sebelumnya, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Biografi Tokoh Dunia

Kata kata bijak dari Susi Pudjiastuti :
"Bagi saya Ibu adalah segala-galanya, jalan rezeki dibuka dengan bakti kita pada orangtua, hal yang membuat hati seorang ibu bahagia bukanlah harta, melainkan akhlak seorang anak yang mulia."
"Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati."
"Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tapi orang yang selalu meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana caranya mewujudkan Impian agar sukses, Kunci Suksesnya adalah Komitmen dengan apa yang kita jalani."
"Cita - cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia dari orang sukses adalah memiliki cita - cita yang tinggi."

Kamis, 28 Mei 2015

Biografi Chairul Tanjung - Konglomerat Sukses Indonesia

Biografi Chairul Tanjung - Konglomerat Sukses Indonesia

Kisah perjuangan hidup tokoh ini menurut biografiku.com patut untuk disimak dan ditiru, Kini ia menjadi salah satu konglomerat atau pengusaha paling sukses di Indonesia dan dia juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia berkat perjuangannya. Dibawah bendera Perusahaannya Trans Corp, ia menjadi salah satu pengusaha yang amat diperhitungkan dalam dunia bisnis Indonesia. Berikut biografi serta profil singkatnya. Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempi

Pendidikan Chairul Tanjung
Dia merupakan adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group, Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Chairul Tanjung Memulai Bisnis
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

Ekspansi Bisnis Chairul Tanjung
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para
Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp. membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.


Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.

Pesan Kharirul Tanjung Ketika Berbisnis
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.

Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,sesorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. Untuk membaca biografi lengkapnya, pembaca yang budiman dapat membaca buku biografinya yang berjudul Chairul Tanjung Si Anak Singkong, Semoga Profil dan biografi singkat mengenai Khairul Tanjung dapat bermanfaat bagi pembaca Biografiku.com. Terima Kasih

- http://www.biografiku.com/2011/09/biografi-chairul-tanjung-konglomerat

Biografi dr Lo Siaw Ging - Dokter Teladan

Biografi dr Lo Siaw Ging - Dokter Teladan

Hampir semua masyarakat Solo pasti sudah tahu atau mengenal nama dr Lo Siaw Ging, Dokter yang satu ini menjadi buah bibir di Solo maupun di media karena kedermawanannya, meskipun usianya yang sudah lanjut, selama ia berpraktik menjadi dokter, ia tidak pernah meminta bayaran dari pasien yang ia obati, bahkan terkadang ia membantu pasien yang tidak mampu menebus obat dengan uang yang dimiliki oleh dr Lo Siaw Ging sendiri, hal ini menjungkirbalikkan hal yang biasa orang bicarakan yaitu "Orang miskin dilarang sakit" karena biaya berobat mahal. Dr Lo Siaw Ging sang Dokter Teladan ini memiliki visi yang sama dengan dr lie Dharmawan yang juga salah satu dokter yang patut untuk diteladani karena mereka sangat peduli dengan orang yag kurang mampu. Tidak seperti kebanyakan dokter dokter yang memiliki kehidupan yang kaya atau berkecukupan luar biasa, kehidupan dr Lo Siaw Ging sangat sederhana.

Biografi dr Lo Siaw Ging
dr Lo Siaw Ging Lahir di Magelang, 16 Agustus 1934, Lo tumbuh dalam sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang merupakan pengusaha tembakau yang moderat. Ayahnya bernama Lo Ban Tjiang dan ibunya bernama Liem Hwat Nio, keduanya memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih apa yang dinginkan. Salah satunya adalah ketika Lo ingin melanjutkan SMA ke Semarang, karena dia menganggap tidak ada SMA yang kualitasnya bagus di Magelang ketika itu.

Setamat SMA, Lo Siaw Ging menyatakan keinginannya untuk kuliah di kedokteran. Ketika itu, ayahnya hanya berpesan jika ingin menjadi dokter jangan berdagang. Sebaliknya jika ingin berdagang, jangan menjadi dokter. Rupanya, nasehat itu sangat membekas di hati Lo. Maksud nasehat itu, menurut Lo Siaw Ging, seorang dokter tidak boleh mengejar materi semata karena tugas dokter adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Kalau hanya ingin mengejar keuntungan, lebih baik menjadi pedagang yang berarti "Jika ingin kaya jangan menjadi Dokter tetapi jadilah seorang pedagang."
Jadi siapa pun pasien yang datang ke sini, miskin atau kaya, saya harus melayani dengan baik. Membantu membantu orang itu tidak boleh membeda-bedakan. Semuanya harus dilakukan dengan ikhlas. Profesi dokter itu menolong orang sakit, bukan menjual obat,”
Lo Siaw Ging sudah menjadi dokter sejak 1963, Lo Siaw Ging mengawali karir dokternya di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik Dr Oen Boen Ing (1903-1982), seorang dokter legendaris di Solo. Pada masa orde baru, poliklinik ini berkembang menjadi RS Panti Kosala, dan kini berganti nama menjadi RS Dr Oen. Selain dari ayahnya, Lo Siaw Ging mengaku banyak belajar dari Dr Oen. Selama 15 tahun bekerja pada seniornya itu, Lo Siaw Ging mengerti benar bagaimana seharusnya menjadi seorang dokter. ”Dia tidak hanya pintar mengobati, tetapi juga sederhana dan jiwa sosialnya luar biasa,” kata mantan Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.

Dokter Lo Siaw Ging menjadi istimewa karena tidak pernah memasang tarif. Ia juga tak pernah membedakan pasien kaya dan miskin. Ia justru marah jika ada pasien yang menanyakan ongkos periksa padahal ia tidak punya uang. Bahkan, selain membebaskan biaya periksa, tak jarang Lo juga membantu pasien yang tidak mampu menebus resep. Ia akan menuliskan resep dan meminta pasien mengambil obat ke apotek tanpa harus membayar. Pada setiap akhir bulan, pihak apotek yang akan menagih harga obat kepada sang dokter.
"Saya tahu pasien mana yang mampu membayar dan tidak. Untuk apa mereka membayar ongkos dokter dan obat kalau setelah itu tidak bisa membeli beras? Kasihan kalau anak-anaknya tidak bisa makan"
Perlakuan ini bukan hanya untuk pasien yang periksa di tempat prakteknya, tapi juga untuk pasien-pasien rawat
inap di rumah sakit tempatnya bekerka, RS Kasih Ibu. Alhasil, Lo harus membayar tagihan resep antara Rp 8 juta hingga Rp 10 juta setiap bulan. Jika biaya perawatan pasien cukup besar, misalnya, harus menjalani operasi, Lo tidak menyerah. Ia akan turun sendiri untuk mencari donatur. Bukan sembarang donatur, sebab hanya donatur yang bersedia tidak disebutkan namanya yang akan didatangi Lo.

Apa yang dikatakan Lo Siaw Ging tentang membantu siapa pun yang membutuhkan itu bukanlah omong kosong. Ketika terjadi kerusuhan Mei 1998 lalu misalnya, Lo tetap buka praktek. Padahal para tetangganya meminta agar dia tutup karena situasi berbahaya, terutama bagi warga keturunan Tionghoa. Namun, Lo tetap menerima pasien yang datang. Para tetangga yang khawatir akhirnya beramai-ramai menjaga rumah Lo.


“Banyak yang butuh pertolongan, termasuk korban kerusuhan, masak saya tolak. Kalau semua dokter tutup siapa yang akan menolong mereka?” kata Lo yang juga lulusan Managemen Administrasi Rumah Sakit (MARS) dari Universitas Indonesia.

Hingga kerusuhan berakhir dan situasi kembali aman, rumah Lo tidak pernah tersentuh oleh para perusuh. Padahal rumah-rumah di sekitarnya banyak yang dijarah dan dibakar. Kini, meski usianya sudah hampir 80 tahun, dr Lo Siaw Ging tidak mengurangi waktunya untuk tetap melayani pasien. Setiap hari, Rumah dr Lo di Jalan Yap Tjwan Bing No 27, Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, tampak selalu dipadati warga yang mengantre untuk berobat kepada dr. Lo Siaw Ging. Setiap hari, dr Lo mulai buka praktik pukul 06.00 dan pukul 16.00. Saat siang, ia melayani pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Setelah istirahat dua jam, ia kembali buka praktek di rumahnya sampai pukul 20.00.
Selama saya masih kuat, saya belum akan pensiun. Menjadi dokter itu baru pensiun kalau sudah tidak bisa apa-apa. Kepuasan bagi saya bisa membantu sesama, dan itu tidak bisa dibayar dengan uang,”.
Menurut Lo Siaw Ging, istrinya memiliki peran besar terhadap apa yang ia lakukan. Tanpa perempuan itu, kata Lo, ia tidak akan bisa melakukan semuanya. “Dia perempuan luar biasa. Saya beruntung menjadi suaminya,” ujar Lo tentang perempuan yang ia nikahi tahun 1968 itu.

Puluhan tahun menjadi dokter, dan bahkan pernah menjadi direktur sebuah rumah sakit besar, kehidupan Lo tetap sederhana. Bersama istrinya, ia tinggal di rumah tua yang relatif tidak berubah sejak awal dibangun, kecuali hanya diperbarui catnya. Bukan rumah yang megah dan bertingkat seperti umumnya rumah dokter.
Rumah ini sudah cukup besar untuk kami berdua. Kalau ada penghasilan lebih, biarlah itu untuk mereka yang membutuhkan. Kebutuhan kami hanya makan. Bisa sehat sampai usia seperti sekarang ini saja, saya sudah sangat bersyukur. Semakin panjang usia, semakin banyak kesempatan kita untuk membantu orang lain.
Alumni dari Universitas Airlangga tahun 1962 yang sempat mencicipi pendidikan di Manajemen Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia ini pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, periode 1981-2004. Setelah pensiun dari kursi direktur, suami dari Maria Gan May Kwee tersebut tetap melayani pasien di rumah sakit yang sama dan di tempat praktiknya sekaligus rumahnya di Jagalan, Jebres, Solo, sampai kini. Setiap akhir bulan, apotek langganan dokter Lo Siaw Ging akan memberikan tagihan obat yang besarnya bervariasi antara ratusan ribu hingga sepuluh juta per bulan. Untuk pasien yang sakit parah, dokter Lo juga menyediakan dana pribadi untuk keperluan rawat pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu. Di tengah biaya obat-obatan yang mahal, pelayanan rumah sakit yang sering menjengkelkan, dan dokter yang lebih sering mengutamakan materi, keberadaan Lo Siaw Ging memang seperti embun yang menyejukkan. Rasanya, sekarang ini tidak banyak dokter seperti Dr Lo.
- http://www.biografiku.com/2015/02/biografi-dr-lo-siaw-ging-dokter-teladan.html?utm_source=bp_recent&utm-medium=gadget&utm_campaign=bp_recent